TUGAS 1
A. Pengertian Psikologi
Majamen
Istilah manajemen
berasal dari kata to manage berarti control. Dalam bahasa Indonesia dapat
diartikan sebagai mengendalikan, menangani, mengelola. Selanjutnya kata benda “manajemen”
atau management dapat mempunyai berbagai arti. Pertama sebagai pengelolaan,
pengendalian atau penanganan “managing”. Kedua perlakuan secara terampil untuk
menangani sesuatu berupa skillful treatment. Ketiga gabungan dari kedua
pengertian tersebut yaitu berhungan dengan penngelolaan suatu perusahaan, rumah
tangga atau suatu bentuk kerja sama dalam dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Tiga pengertian
tersebut mendukung kesepakatan anggapan bahwa manajemen dapat dipandang sebagai
ilmu dan seni. Manajemen sebagai ilmu artinya manajemen memenuhi kriteria ilmu
dan metode ke ilmuan yang menekankan kepada konsep-konsep, teori, prinsip dan
teknik pengelolaan.
Frans Sadikin
mengatakan majemen adalah suatu proses untuk menciptakan, memelihara, dan
mengoprasikan organisasi perusahaan dengan tujuan tertentu melalui upaya
manusia yang istematis, terkoordinasi dan kooperatif, maka proses penetuan asas-asas
pokok perusahaan yang menjadi batasan, pedoman, dan penggerak bagi setiap
manusia dalam perusahaan, sudah termasuk dalam pengertian manajemen.
B. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan atau
leadership adalah cara atau teknik pimpinan atau manajer untuk mengarahkan atau
menyuruh supaya orang lain mau mengerjakan apa yang ditugaskan.
Menurut Wahjosumidjo
menyatakan bahwa apabila seseorang ingin memahami dan mempelajari segala sesuatu
berkaitan dengan kepemimpinan, perlu lebih dahulu mengetahui dan memahami arti
atau batasan istilah kepemimpinan.
Wahjosumidjo juga menjelaskan
bahwa kepemimpinan adalah :
- Sesuatu yang melekat
pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti :
kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan (capability).
- Rangkaian kegiatan
(activity) pemimpin yang tidak dapat dipishkan dengan kedudukan (posisi) serta
gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.
- Sebaagai proses antara
hubungan dengan interaksi antara pemimpin, pengikut dengan situasi.
- Menurut Hemhiel dan
Coons bahwa kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin
aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama
(share goal).
Menurut Rauch dan
Behling menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan kearah pencapaian
tujuan.
Jadi, dari pengertian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah hubungan antara
anggota-anggota dan organisasi pemimpin, maka kepemimpinan berlangsung atas
dasar adanya saling membutuhkan dan minat yang sama dalam rangka mrncapai
tujuan.
STUDI KASUS
Struktur Organisasi
untuk Manajemen Talenta
Situasi :
Banyak organisasi
memperkenalkan strategi manajemen talenta dengan menempelkannya pada struktur
yang sudah ada dalam organisasi. Studi
kasus ini menggambarkan suatu pendekatan di mana strategi manajemen talenta
menjadi bagian integral dari struktur organisasi dan menjadi basis bagi
pengembangan strateginya.
Dalam kasus ini
perusahaan menginginkan secepatnya karyawan bertanggung jawab memberi laba
nyata bagi perusahaan. Apabila berhasil, setelah kemampuan karyawan berkembang,
perusahaan memberi tanggung jawab yang lebih besar lagi. Falsafah pengembangan
tanggung jawab ini digabungkan dengan konsep yang disebut sebagai “fully
burdened profit center”.
Dalam konsep ini,
profit center menanggung biaya langsung plus biaya overhead korporat yang
dialokasikan kepada profit center tersebut. Biaya overhead tersebut, bersama
dengan pendapatan yang dihasilkan masing-masing profit center, digunakan untuk
menghitung posisi laba rugi bulanan. Hasil kumulatif profit center dalam suatu
divisi menghasilkan laba rugi divisi dan kumulatif laba rugi divisi
menghasilkan laba rugi Grup.
Permasalahan Utama :
Pengalokasian biaya overhead
dan biaya tidak langsung secara adil pada masing-masing profit center. Pengembangan
sistem pelaporan dan prakiraan (forecasting) pada level pelaporan yang paling
rendah dan yang akan memungkinkan agregasi (penggabungan) dalam divisi dan
sampai level Grup. Perekrutan, pengembangan dan pelatihan staf yang mampu bekerja dalam struktur ini
dan berjuang dalam budaya ini.
Pengembangan proses
perencanaan tahunan yang efektif yang merupakan kombinasi parameter dari bawah
ke atas (bottom-up) dan dari atas ke bawah (top-down) di mana sasaran bisnis
pusat laba diasimilasikan ke dalam rencana dan sasaran pertumbuhan Grup.
Analisis :
Menurut pendapat saya,
tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah bagaimana
mengalokasikan biaya overhead grup kepada masing-masing profit center secara
adil. Pendekatan ini mendorong para manajer profit center untuk mengkaji
kembali laba yang dibuatnya dengan mempertimbangkan biaya overhead grup yang
harus ditanggung. Program imbal jasa dan penghargaan mereka didasarkan pada
pencapaian target laba yang dibuat setelah menanggung overhead Grup.
Tantangan yang kedua
adalah untuk menemukan keseimbangan antara mental ‘robber baron’ dengan etos
‘good for the Group‘. Inti dari tantangan ini adalah aspek tersembunyi lain
dari strategi manajemen talenta, yaitu mendapatkan dan mengembangkan karyawan
yang berkinerja tinggi. Pada level profit center, manajer pusat laba berupaya
menarik dan mempertahankan orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi untuk
menghasilkan laba. Semangat tim yang kuat ditumbuhkan dan dikembangkan, dan
jika tim berhasil mencapai target, semangat kerja menjadi tinggi dan etos kerja
berkembang. Meskipun semangat dan etos kerja ini diharapkan, ada juga sisi
negatifnya. Salah satunya adalah ‘nuansa perang’ di mana unit laba yang satu
dengan yang lain akan berkompetisi dalam bisnis yang sama. Seringkali, hal ini
membuat pelanggan menjadi bingung (karena diperebutkan oleh profit
center-profit center) dan menjadi kelemahan Grup secara keseluruhan.
Masalah utamanya adalah
komunikasi strategi sebagai falsafah operasional.
Cara bagaimana menangani
masalah tersebut adalah :
Strategi yang diambil
perusahaan adalah merekrut karyawan lulusan pendidikan S1 untuk memberi tenaga
baru dengan kapasitas intelektual yang diinginkan.
Tahun pertama bagi
karyawan baru adalah mengikuti kombinasi pelatihan teknis dengan mendapatkan
pengalaman di lapangan di profit center. Pada awal tahun, masing-masing profit
center mengidentifikasi lulusan S1 yang dibutuhkan, dengan menanggung biaya
perekrutan dan pelatihan.
Program perekrutan
karyawan baru dikelola oleh Departemen SDM Grup, yang juga memonitor
perkembangan karyawan yang direkrut sejak awal tahun. Salah satu sasaran dari
proses ini adalah mengidentifikasi pola dan tren yang akan membantu memastikan
proses seleksi awal dapat mengidentifikasi karakteristik karyawan yang baru
direkrut yang membuat kemajuan terbaik dari segi pengembangan karier.
Bagi mereka yang sudah
berada dalam perusahaan yang telah lolos program pelatihan, proses pengembangan
karier membawa mereka melewati serangkaian peningkatan level tanggung jawab
untuk mencapai hasil tertentu.
DAFTAR PUSTAKA :
Kartini Kartono.
Pemimpin dan Kepemimpinan .Jakarta:PT. Grafindo Persada. 1998.
Mohamad Miftah
Thoha,.Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan Prilaku.Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada, 1999.
Hikmat. 2009. Manajemen
Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Nawawi, Hadari dan
Martini Hadari. 2004. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.