Rabu, 01 Oktober 2014

Manajemen dan Kepemimpinan

TUGAS 1

A. Pengertian Psikologi Majamen
  Istilah manajemen berasal dari kata to manage berarti control. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai mengendalikan, menangani, mengelola. Selanjutnya kata benda “manajemen” atau management dapat mempunyai berbagai arti. Pertama sebagai pengelolaan, pengendalian atau penanganan “managing”. Kedua perlakuan secara terampil untuk menangani sesuatu berupa skillful treatment. Ketiga gabungan dari kedua pengertian tersebut yaitu berhungan dengan penngelolaan suatu perusahaan, rumah tangga atau suatu bentuk kerja sama dalam dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Tiga pengertian tersebut mendukung kesepakatan anggapan bahwa manajemen dapat dipandang sebagai ilmu dan seni. Manajemen sebagai ilmu artinya manajemen memenuhi kriteria ilmu dan metode ke ilmuan yang menekankan kepada konsep-konsep, teori, prinsip dan teknik pengelolaan.
  Frans Sadikin mengatakan majemen adalah suatu proses untuk menciptakan, memelihara, dan mengoprasikan organisasi perusahaan dengan tujuan tertentu melalui upaya manusia yang istematis, terkoordinasi dan kooperatif, maka proses penetuan asas-asas pokok perusahaan yang menjadi batasan, pedoman, dan penggerak bagi setiap manusia dalam perusahaan, sudah termasuk dalam pengertian manajemen.

B. Pengertian Kepemimpinan
  Kepemimpinan atau leadership adalah cara atau teknik pimpinan atau manajer untuk mengarahkan atau menyuruh supaya orang lain mau mengerjakan apa yang ditugaskan.
 Menurut Wahjosumidjo menyatakan bahwa apabila seseorang ingin memahami dan mempelajari segala sesuatu berkaitan dengan kepemimpinan, perlu lebih dahulu mengetahui dan memahami arti atau batasan istilah kepemimpinan.
   Wahjosumidjo juga menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah :
  1. Sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti : kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan (capability).
  2. Rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipishkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.
  3. Sebaagai proses antara hubungan dengan interaksi antara pemimpin, pengikut dengan situasi.
  4. Menurut Hemhiel dan Coons bahwa kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (share goal).
   Menurut Rauch dan Behling menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan kearah pencapaian tujuan.
    Jadi, dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah hubungan antara anggota-anggota dan organisasi pemimpin, maka kepemimpinan berlangsung atas dasar adanya saling membutuhkan dan minat yang sama dalam rangka mrncapai tujuan.

STUDI KASUS

Struktur Organisasi untuk Manajemen Talenta

Situasi :
  Banyak organisasi memperkenalkan strategi manajemen talenta dengan menempelkannya pada struktur yang sudah ada dalam organisasi.  Studi kasus ini menggambarkan suatu pendekatan di mana strategi manajemen talenta menjadi bagian integral dari struktur organisasi dan menjadi basis bagi pengembangan strateginya.
 Dalam kasus ini perusahaan menginginkan secepatnya karyawan bertanggung jawab memberi laba nyata bagi perusahaan. Apabila berhasil, setelah kemampuan karyawan berkembang, perusahaan memberi tanggung jawab yang lebih besar lagi. Falsafah pengembangan tanggung jawab ini digabungkan dengan konsep yang disebut sebagai “fully burdened profit center”.
  Dalam konsep ini, profit center menanggung biaya langsung plus biaya overhead korporat yang dialokasikan kepada profit center tersebut. Biaya overhead tersebut, bersama dengan pendapatan yang dihasilkan masing-masing profit center, digunakan untuk menghitung posisi laba rugi bulanan. Hasil kumulatif profit center dalam suatu divisi menghasilkan laba rugi divisi dan kumulatif laba rugi divisi menghasilkan laba rugi Grup.

Permasalahan Utama :
  Pengalokasian biaya overhead dan biaya tidak langsung secara adil pada masing-masing profit center. Pengembangan sistem pelaporan dan prakiraan (forecasting) pada level pelaporan yang paling rendah dan yang akan memungkinkan agregasi (penggabungan) dalam divisi dan sampai level Grup. Perekrutan, pengembangan dan pelatihan  staf yang mampu bekerja dalam struktur ini dan berjuang dalam budaya ini.
   Pengembangan proses perencanaan tahunan yang efektif yang merupakan kombinasi parameter dari bawah ke atas (bottom-up) dan dari atas ke bawah (top-down) di mana sasaran bisnis pusat laba diasimilasikan ke dalam rencana dan sasaran pertumbuhan Grup.

Analisis :
   Menurut pendapat saya, tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah bagaimana mengalokasikan biaya overhead grup kepada masing-masing profit center secara adil. Pendekatan ini mendorong para manajer profit center untuk mengkaji kembali laba yang dibuatnya dengan mempertimbangkan biaya overhead grup yang harus ditanggung. Program imbal jasa dan penghargaan mereka didasarkan pada pencapaian target laba yang dibuat setelah menanggung overhead Grup.
  Tantangan yang kedua adalah untuk menemukan keseimbangan antara mental ‘robber baron’ dengan etos ‘good for the Group‘. Inti dari tantangan ini adalah aspek tersembunyi lain dari strategi manajemen talenta, yaitu mendapatkan dan mengembangkan karyawan yang berkinerja tinggi. Pada level profit center, manajer pusat laba berupaya menarik dan mempertahankan orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi untuk menghasilkan laba. Semangat tim yang kuat ditumbuhkan dan dikembangkan, dan jika tim berhasil mencapai target, semangat kerja menjadi tinggi dan etos kerja berkembang. Meskipun semangat dan etos kerja ini diharapkan, ada juga sisi negatifnya. Salah satunya adalah ‘nuansa perang’ di mana unit laba yang satu dengan yang lain akan berkompetisi dalam bisnis yang sama. Seringkali, hal ini membuat pelanggan menjadi bingung (karena diperebutkan oleh profit center-profit center) dan menjadi kelemahan Grup secara keseluruhan.
Masalah utamanya adalah komunikasi strategi sebagai falsafah operasional. 

Cara bagaimana menangani masalah tersebut adalah :
 Strategi yang diambil perusahaan adalah merekrut karyawan lulusan pendidikan S1 untuk memberi tenaga baru dengan kapasitas intelektual yang diinginkan.
  Tahun pertama bagi karyawan baru adalah mengikuti kombinasi pelatihan teknis dengan mendapatkan pengalaman di lapangan di profit center. Pada awal tahun, masing-masing profit center mengidentifikasi lulusan S1 yang dibutuhkan, dengan menanggung biaya perekrutan dan pelatihan.
Program perekrutan karyawan baru dikelola oleh Departemen SDM Grup, yang juga memonitor perkembangan karyawan yang direkrut sejak awal tahun. Salah satu sasaran dari proses ini adalah mengidentifikasi pola dan tren yang akan membantu memastikan proses seleksi awal dapat mengidentifikasi karakteristik karyawan yang baru direkrut yang membuat kemajuan terbaik dari segi pengembangan karier.
  Bagi mereka yang sudah berada dalam perusahaan yang telah lolos program pelatihan, proses pengembangan karier membawa mereka melewati serangkaian peningkatan level tanggung jawab untuk mencapai hasil tertentu.

DAFTAR PUSTAKA :
Kartini Kartono. Pemimpin dan Kepemimpinan .Jakarta:PT. Grafindo Persada. 1998.
Mohamad Miftah Thoha,.Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan Prilaku.Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1999.
Hikmat. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Nawawi, Hadari dan Martini Hadari. 2004. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 

0 komentar:

Posting Komentar