Jumat, 26 Oktober 2012

Cabang dan Hubungan Ilmu psikologi

Cabang – cabang dari ilmu psikologi antara lian ada enam cabang, yaitu :

1.      Psikologi Sosial
Cabang ilmu psikologi memilki 3 lingkup studi yaitu :
    • Studi yang mempelajari tentang pengaruh sosial terhadap proses mental duatu individu seperti studi tentang sifat (atribusi), motivasi dan juga persepsi
    • Studi yang mempelajari tentang proses – proses individual yang dilakukan bersama atau dalam suatu kelompok seperti bahasa, perilaku meniru dan sikap sosial
    • Studi yang mempelajari suatu interaksi dalam kelompok seperti kepemimpinan, kerjasama, persaingan dan konflik
2.      Psikologi Perkembangan
Adalah suatu cabang ilmu psikologi yang mempelajari proses perkembangan manusia dan juga faktor – fkator yang mempengaruhi perilaku seseorang sejak dia lahir hingga berusia lanjut. Cabang psikologi yang satu ini sangat berkaitan dengan psikologi sosial dan psikologi kepribadian.
3.      Psikologi Klinis
Adalah cabang psikologi yang menerapkan psikologi untuk memhami dan memulihkan kembali keadaan psikologi seseorang ke dalam psikologi normal serta mencegah terjadinya perilaku abnormal.
4.      Psikologi Kerekayasaan
Yaitu suatu cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dan mesin guna meminimalisir adanya human error ketika menggunakan mesin.
5.      Psikologi Pendidikan
Yaitu suatu cabang psikologi yang mempelajari bagaimana suatu individu dalam melakukan kegiatan belajar dan juga meninjau keefektifan suatu cara pengajaran.Psikologi pendidikan sebenarnya merupakan perkembangan dan pengabungan antara psikologi sosial dan psikologi perkembangan
6.       Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi industri adalah ilmu psikologi yang difokuskan tentang bagaimana perkembangan, prediksi kinerja dan evaluasi kerja yang dilakukan seseorang.Sedangkan psikologi organisasi adalah ilmu psikologi yang mempalajari bagaimana sebuah organisasi dalam berinteraksi dan mempengaruhi para anggotanya.       

Hubungan Psikologi dengan Ilmu Lain

·         Apa hubungan psikologi dengan sosiologi?
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku hubungan antar individu, dan antar individu dan kelompok dalam perilaku social. Melihat pengertian sosiologi jelas hubungan psikologi dan sosiologi amat erat. Lalu seiring berjalannya waktu kita lebih mudah mengatakan psikologi social karena kita melihat hubungan yang erat antar kedua ilmu tsb. Namun psikolog social ternyata berbeda dengan psikologi dan sosiologi. Perbedaannya psikologi social mempelajari tingkah laku/perilaku individu untuk berinteraksi dengan lingkungannya, objeknya pada individu tersebut. Psikologi dan Sosiologi sama- sama mempelajari perilaku hubungan antar individu. Jadi psikologi sangat erat hubungannya dengan sosiologi.

·         Apa hubungan psikologi dengan antropologi?
Menurut kamus Bahasa Indonesia, antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang asal- usul manusia, kepercayaannya, bentuk fisik, warna kulit, dan budayanya di masa silam. Karena eratnya hubungan psikologi dan antropologi sehingga muncullah sub ilmu yang salah satunya bernama anthropology in mental health, pada sub ilmu ini sangat terlihat bahwa psikologi dan antropologi saling terkait, seperti contoh bahwa penyakit jiwa tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh kelainan biologis namun juga oleh emosi atau mental yang tertekan sehingga membuat orang tersebut mengalami penyakit jiwa, keadaan jiwa manusia itu tergantung pada aspek- aspek social budaya. Disini terlihat bahwa antara psikologi dan antropologi saling terkait.

·         Apa hubungan psikologi dengan politik?
Mungkin dalam pikiran kita, penuh tanda tanya… lho apa hubungannya psikologi dengan politik? Ternyata psikologi ada hubungannya dengan psikologi dengan politik, dalam hal ini yang banyak hubungannya dengan politik adalah psikologi social, dalam hal politik psikologi berfungsi untuk memahami perilaku para pelaku politik agar dapat bersosialisasi dengan masyarakat dengan baik juga untuk memperlihatkan sikap atau respon yang diberikan oleh masyarakat sehingga pelaku politik bisa mempelajarinya agar pelaku politik dapat member yang terbaik kepada masyarakat. Sikap yang ditunjukkan oleh para masyarakat terhadap para pelaku politik inilah yang diuraikan psikologi social.

·         Apa hubungan psikologi dengan ilmu komunikasi?
Hubungan psikologi dengan ilmu komunikasi mungkin hampir sama dengan psikologi social, karena dalam hal ini komunikasi mempelajari peristiwa social yang terjadi ketika manusia melakukan interaksi pada lingkungannya. Sehingga disini terlihat jelas bahwa erat hubungan antara psikologi dan ilmu komunikasi, yaitu pada intinya mempelajari interaksi manusia kepada lingkungannya.

·         Apa hubungan psikologi dengan biologi?
Dilihat secara objeknya, psikologi mempelajari tingkah laku manusia, sedangkan biologi mempelajari tentang jasmani/fisik. Disini jasmani/fisik sangat mempengaruhi kondisi psikis/tingkah laku manusia, sebagai contoh: apabila kita sedang sakit, maka kita akan cenderung menjadi pendiam karena badan kita lemas. Jadi psikologi dengan biologi juga hubungannya erat.

·         Apa hubungan psikologi dengan ilmu alam?
Kaitan psikologi dengan ilmu alam adalah pada tahun sebelumnya psikologi terbentuk sangat terpengaruh dengan ilmu alam. Namun kemudian psikologi menyadari bahwa objek pembelajarannya adalah manusia dan tingkah lakunya.

·         Apa hubungannya psikologi dengan filsafat..?
Filsafat adalah hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran yang sedalam- dalamnya. Sebenarnya psikologi adalah salah satu bagian dari filsafat. Jadi psikologi dengan filsafat hubungannya sangat erat karena psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat.

·         Apa hubungan psikologi dengan ilmu pendidikan?
Psikologi dan ilmu pendidikan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pendidikan atau proses belajar mengajar akan baik apabila seorang guru mengerti keadaan psikis setiap anak melalui respon maupun perkembangan pola pikir anak tsb

Kamis, 25 Oktober 2012

Definisi dan Sejarah Psikologi



Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Defenisi ini membuat psikologi bergeser dari yang mempelajari jiwa ke penelitian tingkah laku. Ini dapat dilihat dari sejarah psikologi dari awal (dari masa Yunani) sampai masa sekarang.
Defenisi psikologi selalu tergeser, sehingga mempengaruhi metodologi perkembangannya disetiap waktu dan tempat. Bahkan perbedaan ini yang memunculkan aliran psikologi yang beragam. Perkembangan psikologi terakhir yang kontemporer dengan pendekaatan Indegeneous (kearifan local) maupun studi lintas budaya (Cros Cultur Psychology) ataupun karakteristik individual (Positive Psychology).
Defenisi Menurut Beberapa Tokoh: 
  1. Wilhelm Wundt: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari kesaradan Manusi
  2. Woodworth dan Marquis: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, yang terlihat maupun yang tidak telihat meliputi aktivitas fisik, emosional, dan berpikir. 
  3. Fieldman: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku dan proses mental.
  4. Clifford T. Morgan: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang memeplajari perilaku manusia dan hewan.
  5. Gardner Murpgy: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya. 
  6. Kamus Psikologi (Chaplin): Psychology as a science (psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan) adalah ilmu mengenai tingkah laku manusia dan binatang; studi mengenai organisme dalam segala variasi dan kompleksitasnya, untuk bereaksi terhadap perubahan yang terus menerus dan aliran dari kejadian-kejadian fisik/ragawi dan peristiwa-peristiwa sosial yang menyusun lingkungannya.
Sejarah Psikologi
Dilihat dari sejarah, psikologi sudah berkembang sejak berabad-abad yang lalu bahkan sebelum masehi (Zaman Yunani) sampai sekarang. Ini dilihat dari sejarah bahwa psikologi yang dimaksud adalah pembahasan tentang jiwa manusia. Bahkan di dalam kitab setiap agama kita akan mendapati istilah psikologi (jiwa). Sehingga sejarah psikologi bisa dilihat dari sudut ini pula. Tetapi sekarang, kita akan membahas sejarah psikologi dengan membahas pembabakan sejarahnya sesuai dengan perkembangan ilmu zaman itu. Sebagai catatan bahwa ilmu psikologi modern tidak bias dipisahkan dengan sejarahnya di Filsafat. Sebagian ahli berpendapat bahwa psikologi berkembang dari ilmu filsafat yang memisahkan diri sebagai ilmu mandiri.
Sejarah Perkembangan Psikologi di Indonesia
Di Indonesia perkembangan psikologi dimulai pada tahun 1953 yang dipelopori oleh Slamet Iman Santoso dengan mendirikan lembaga pendidikan psikologi pertama yang mandiri dan pada tahun 1960 lembaga tersebut sejajar dengan fakultas-fakultas lain di Universitas Indonesia dan kemudian dikembangkan di UNPAD dan UGM. Hingga sekarang, di seluruh Indonesia sudah berdiri puluhan Fakultas psikologi diberbagai universitas yang tersebar baik negeri maupun swasta. Satu keunikan dari Fakultas psikologi yang berkembang di Indoensia adalah tidak adanya jurusan seperti Fakultas-fakultas lain (jika psikologi berdiri sendiri sebagai Fakultas).
Walaupun memiliki sejarah yang jauh lebih pendek daripada keberadaan psikologi di negara-negara barat, namun kebutuhan akan adanya psikologi di indonesia sama besar dengan negara-negara barat lainnya. Sebagai negara berkembang, psikologi di indonesia di butuhkan dalam bidang kesehatan, bisnis, pendidikan, politik, permasalahan sosial dan lain-lain. seperti psikologi di barat yang memiliki sejarah yang rumit, begitu pula psikologi di indonesia. Tetapi psikologi di barat tidak selalu dapat di terapkan di indonesia, bahkan psikologi yang ada di indonesia belum tentu dapat berlaku pada etnik lainnya, misalnya standar IQ dari Wescsler-Bellevue yang berlaku di negara-nagara barat tidak berlaku umum di indonesia. Lebih lanjut lagi, standar yang berlaku bagi golongan etnik atau kelas sosial tertentu di indonesia belum tentu berlaku bagi golongan atau etnik lainnya.
Selain berbagai masalah di atas, indonesia juga menghadapi yang di hadapi oleh psikologi di barat. Asal-usul yang sangat luas, definisi yang bervariasi, teori dan metodologi yang saling bertentangan dan aplikasi yang sangat luas dan beragam adalah masalah-masalah yang juga di hadapi oleh para psikologi di indonesia, guru besar, staf pengajar, dan praktisi yang berbeda menggunakan pendekan, teori, dan metodologi yang berbeda pula dalam melihat dalam suatu masalah yang sama. Hal ini menimbulkan kebingungan pada masyarakat awam di mana masyarakat di indonesia belum dapat menerima psikologi sebagai suatu yang “umum”, yang dapat melihat suatu dari barbagai sudut pandang seperti halnya di negara-nagara barat, masyarakat di nindonesia masih cenderung mengharapkan psikologi sebagai suatu ilmu yang pasti yang dapat memberikan jawaban dan penyeleseian yang pasti bagi penyeleseian masalah seperti misalnya, ilmu kedokteran.
Belakangan ini kemajuan psikologi semakin pesat, ini terbukti dengan bermunculannya tokoh-tokoh baru, misalnya BF Skinner (pendekatan behavioristik), Maslow (teori aktualisasi diri) Roger Wolcott (teori belahan otak), Albert Bandura (social learning teory), Daniel Goleman (kecerdasan emosi), Howard Gadner (multiple intelligences) dan sebagainya. Dan perkembangan psikologi sekarang menuju psikologi yang kontemporer sesuai dengan perkembangan zaman, muncul teori-teori baru dan aliran-aliran baru seperti Psikologi Lintas Budaya (cross cultur psychology), Indegeneous Psychology (Psikologi Indgeneus), dan Psikologi Positif (Positive Psychology).

Senin, 22 Oktober 2012

Manusia Sebagai Mahluk Budaya


Manusia 
disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Manusia juga akan mulai berpikir tentang bagaimana caranya menggunakan hewan atau binatang untuk lebih memudahkan kerja manusia dan menambah hasil usahannya dalam kaitannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Manusia sangat mempunyai hasrat yang tinggi apabila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hasrat untuk selalu menambah hasil usahanya guna mempermudah lagi perjuangan hidupnya menimbulkan perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang teratur. 
Hasrat disertai rasa keindahan menimbulkan kesenian. Hasrat akan mengatur kedudukannya dalam alam sekitarnya, dalam menghadapai tenaga-tenaga alam yang beraneka ragam bentuknya dan gaib,
menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat manusia yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu disekitarnya menimbulkan ilmu pengetahuan.
Ada hakekatnya kebudayaan mempunyai dua segi, bagian yang tidak dapat dilepaskan hubungannya satu sama lain yaitu segi kebendaan dan segi kerohanian. Segi kebendaan yaitu meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya, serta bisa diraba. Segi kerohanian terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan yang tersusun teratur. Keduanya tidak bisa diraba.

Pengertian Manusia :
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budiatau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism).Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.

Pengertian Budaya dan Kebudayaan :
Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayahyaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

1. Mengapa Manusia dikatakan sebagai Mahluk Budaya?
Karna berbudaya merupakan kelebihan manusia dibanding mahluk lain.
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan.
Dengan berbudaya, manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan hidupnya. Manusia menggunakan akal dan budinya dalam berbudaya. Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu mendukungnya.

2. Manakah yang benar, Kebudayaan adalah Produk Manusia atau Manusia adalah Produk Budaya?
Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendukungnya.

DAFTAR PUSTAKA :

Jumat, 05 Oktober 2012

Etika memposting di internet dan hakikat ilmu budaya dasar


1. Etika Memposting di Internet

Berikut ini adalah sedikit Tips & Trick untuk memposting, dan juga untuk menghormati para pembaca: 
Hindari Capslock
Karena penggunaan karakter huruf bisa dianalogikan dengan suasana hati si penulis. Huruf yang di caps lock mencerminkan penulis yang sedang emosi, marah atau berteriak.

Ejaan yang Benar
Gunakan kata yang baik dan sesuai dengan KBBI agar mudah dimengerti pembaca. Perlakuan Terhadap 

Pesan Pribadi
Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada anda secara pribadi (private message), Anda tidak sepatutnya mengirim/menjawabnya kembali ke dalam forum umum.

Hati-hati terhadap informasi/ berita hoax
Tidak semua berita yang beredar di internet itu benar adanya. Maka, sebelum anda mem-  forward pastikanlah terlebih dahulu bahwa informasi yang ingin anda kirim itu adalah benar adanya.

Ketika ‘Harus’ Menyimpang Dari Topik (out of topic/ OOT)
Ketika Anda ingin menyampaikan hal yang diluar topik (OOT) berilah keterangan, supaya subject dari diskusi tidak rancu.

Hindari Personal Attack
Ketika anda tengah dalam situasi debat yang sengit, jangan sekali-kali Anda menjadikan kelemahan pribadi lawan sebagai senjata untuk melawan argumentasinya. Sebab, ini hanya akan menunjukkan seberapa dangkal pengetahuan anda.

Kritik dan Saran yang Bersifat Pribadi Harus Lewat PM (Personal Message)
Mengkritik atau memberi saran yang bersifat pribadi di tempat umum mungkin saja akan membuat nama seseorang atau diri sendiri menjadi buruk.

Dilarang menghina Agama
Diharapkan agar masing-masing netter tidak menghina nama Tuhan, nama nabi, Kitab Suci, Denominasi dst. untuk membenarkan keyakinannya sendiri.

9. Cara bertanya yang baik :
1. Gunakan bahasa yang sopan.
2. Jangan asumsikan bahwa Anda berhak mendapatkan jawaban.
3. Beri judul yang sesuai dan deskriptif.
4. Tulis pertanyaan anda dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti.
5. Buat kesimpulan setelah permasalahan anda terjawab.
6. Jujur Dalam Mencantumkan Sumber dan/atau Penulis
7. Jangan sekali-kali mengakui tulisan orang lain sebagai hasil karya pribadi anda. Walaupun   tulisan itu telah anda revisi sedemikian rupa, namun mau tidak mau anda telah mengadaptasi dari milik orang lain.
8. Bijaklah Ketika Hendak Meng-copy Sebuah Situs
9. Walaupun sangat mudah untuk mengintip source code sebuah situs, tapi secara etika setidaknya anda komunikasikan terlebih dahulu dengan web master yang bersangkutan. Malah, hal ini justru bisa memberikan keuntungan lebih.
(http://ornamen61.blogspot.com/2012/10/etika-memposting-di-internet.html)

2. Hakikat Ilmu Budaya Dasar
"Ilmu Sosial Dasar (ISD) membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya. Dengan Demikian Ilmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial. Ilmu sosial bukanlah suatu bidanmg keahlian ilmu-ilmu sosial tertentu, seperti politik, antropologi dan sebagainya, tetapi menggunakan pengertian-pengertian berasal dari berbagai bidang ilmu sosial seperti ilmu politik, sosiologi, sejarah dan sebagainya."

3. Tujuan Ilmu Budaya Dasar serta Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Tujuan Ilmu Budaya Dasar :
1.      lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2.      Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3.      Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
4.      Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5.      Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
6.      Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7.      Mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8.      Tidak terjerumus terhadap sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9.      Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat Indonesia dan dunia tidak hanya terpikat oleh disipin mereka.
10.  Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusian dan kebudayaan.
11.  Terjalin interelasi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
12.  Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya.
13.  Memperlancar masalah pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang   yang ditangani oleh berbagai cendekiawan.
14.  Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15.  Agar mampu memenuhi tuntutan dari tridarma perguruan tinggi, khususnya  darma pendidikan.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar :
Ada 2 pokok masalah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, yaitu:
1.      Berbagai aspek kehidupan seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya   yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
2.      Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Dari kedua masalah pokok diatas dapat dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, terlihat jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak sebagai subjek tetapi sebagai objek pengkajian.
Pokok bahasan yang dapat dikembangkan adalah:
        1)  Manusia dan cinta kasih.
        2)  Manusia dan keindahan.
        3)  Manusia dan penderitaan.
        4)  Manusia dan keadilan.
        5)  Manusia dan pandangan hidup.
        6)  Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian.
        7)  Manusia dan kegelisahan.
        8)  Manusia dan harapan

4. Perbedaan antara Pengetahuan Budaya dan Ilmu Budaya Dasar 
·        Imu Pengetahuan Sosial :  adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya diantaranya Geografi, Sejarah. Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Politikpemerintahan.
·         Ilmu Budaya Dasar  : Pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan.

5. Masalah Sosial
masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

6. Kajian Ilmu Budaya Dasar
Dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah :
  • Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
  • Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.