PERANAN KESEPIAN DAN KECENDERUNGAN INTERNET ADDICTION
DISORDER TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Jurnal ini menjelaskan tentang kesepian merupakan kondisi
yang tidak menyenangkan, dan berdasarkan pengalaman berhubungan dengan tidak
mencukupinya kebutuhan akan bentuk hubungan yang akrab atau intimasi (Sullivan
dalam perlman & Peplau, 1982). Sermat (dalam Middlebrook, 1980) berpendapat
bahwa kesepian yang dialami oleh seseorang karena aktivitas-aktivitas rutinnya
dalam belajar di sekolah maupun di rumah akan mempengaruhi prestasi belajarnya.
Ia merasa jenuh dan tidak termotivasi untuk belajar, sehingga prestasi
belajarnya menjadi merosot. Adanya perkembangan yang sangat pesat dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, yaitu adanya internet, seseorang yang kesepian akan
menghabiskan waktunya untuk menjelajahi internet (surfing, browsing, dan
lainnya). Mereka menghabiskan perasaan kesepiannya tersebut dengan cara
memasuki dunia on-line atau menjelajahi cyberspace selama beberapa jam. Apabila
kegiatan untuk bermain internet dilakukan secara berlebihan maka dapat
dikatakan tidak wajar.
Didalam jurnal di jelaskan faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar (Syah 1995, Sudjana 1992) :
a) Faktor internal
Yaitu faktor dari dalam diri siswa yang meliputi kondisi fisiologis dan psikologis siswa.
Yaitu faktor dari dalam diri siswa yang meliputi kondisi fisiologis dan psikologis siswa.
b) Faktor Eksternal
Yaitu faktor dari luar diri siswa, yang meliputi kondisi
lingkungan sosial dan non-sosial.
Karakteristik kesepian adalah Fromm-Reichman, Lopata, dan
Young (dalam Yuniarti, 2002) menyebutkan karakteritik kesepian adalah sebagai
berikut: tidak terpenuhinya kebutuhan akan keakraban, hasil persepsi dan
evaluasi hubungan sosial yang kurang memuaskan, kurang adanya reinforcement
sosial.
Jurnal tersebut mengungkapkan Tidak ada hubungan yang
signifikan antara kesepian dengan prestasi belajar mahasiswa. Tidak ada
hubungan yang signifikan antara kecenderungan internet addiction disorder
dengan prestasi belajar mahasiswa. Tidak ada hubungan yang signifikan antara
kesepian dengan kecenderungan internet addiction disorder pada mahasiswa. Tidak
ada peranan kesepian dan kecenderungan internet addiction disorder yang
signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa, Penelitian ini menemukan bahwa
variabel kesepian dan kecenderungan internet addiction disorder secara bersama-sama
hanya memiliki peranan sebesar 4,20% terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Kemudian jurnal tersebut menjelaskan penelitian mereka
dengan kesimpulan :
1.1 Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa tidak ada peranan kesepian dan kecenderungan internet
addiction disorder yang signifikan terhadap prestasi belajar pada mahasiswa,
tidak ada hubungan yang signifikan antara kesepian dengan prestasi belajar pada
mahasiswa, tidak ada hubungan yang signifikan antara kecenderungan internet
addiction disorder dengan prestasi belajar pada mahasiswa, dan tidak ada
hubungan yang signifikan antara kesepian dengan kecenderungan internet
addiction disorder pada mahasiswa.
2.1 Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa subjek
penelitian memiliki tingkat kesepian dan kecenderungan internet addiction
disorder yang rendah.
Ada beberapa kemungkinan yang melatarbelakangi ditolaknya
hipotesis, yakni adanya variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar mahasiswa, yaitu faktor internal dan eksternal mahasiswa. Selain itu,
masih terdapat kesenjangan digital yang sangat besar di Indonesia, dan
kebanyakan mahasiswa menggunakan internet karena adanya faktor pekerjaan, media
informasi, sekolah, dan memanfaatkan fasilitas internet lainnya. Jadi mahasiswa
menggunakan internet bukan karena kesepian.
Untuk jurnal selengkapnya dapat dilihat di :
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3336/1/Kommit2004_Sistem_Informasi_014.pdfhttp://www.library.gunadarma.ac.id/